Saturday, September 5, 2015

2.4 AL BAQARAH

∆ membenarkan wahyu yg diturunkan kpd Rasulullah saw..

Berupa al kitab dan as sunnah..

Membenar kitab2 yg diturun kpd  para rasul sebelumnya..

Taurat,injil, zabur ...

∆ beriman kpd hari akhirat..

Peristiwa yg akan terjadi di sana

Penghitungan amal...hisab

Ganjaran dan azab..

Mereka mengetahui dan yakin

Mereka tidak ragu2 sedikit pun..

5 ciri..

Mereka mendapat petunjuk

Dapat beriman dan beramal soleh..

Teguh istiqamah

Di atas manhaj Allah Ta'ala.

Merekalah org2 yg berjaya.

Mereka org2 beruntung...

Sukses yg sebenar..

Masuk ke dlm syurga

Dan selamat dari neraka.

∆ mereka beruntung di dunia dan di akhirat..

Di dunia, jiwa mereka suci dan tenteram

Di akhirat, masuk syurga dan selamat dr neraka

∆ ayat ini memotivasi kita utk menghiasi diri dgn 5 ciri ahli hidayah dan org yg berjaya...

Hendaklah org beriman mengikuti jln mereka..

Utk mendapat petunjuk

Dan sukses di dunia dan akhirat..

2.3 AL BAQARAH

Allah ta'ala menyebutkan ciri2 org bertaqwa...

Beriman kpd yg ghaib...membenarkan secara jujur apa yg tidak terjangkau oleh panca indera manusia...

Rabb dan sifat2Nya..

Para malaikat..

Hari kebangkitan..

Syurga dan nikmatnya..

Neraka dan azabnya..

∆ ciri kedua menegakkan solat

Solat 5 waktu secara tetap.

Dan tepat pd waktunya..

Dgn memperhatikan rukun dan sunnah2nya.

Dan menambah dgn solat sunat rawatib dan lainnya...

∆ infaq sebahagian harta...

Zakat..,

Belanja keperluan diri

Isteri2

Anak2

Kedua org tua

Sedekah kpd fakir miskin..

Friday, September 4, 2015

2:2 AL BAQARAH

ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ

Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,
Surah Al-Baqarah (2:2)

ذلك
Makna itulah

Tetapi di sini makna inilah..

Menunjukkan betapa tinggi kedudukan dan darjat al Qur'an..

الكتب
Al Qur' an yg mulia

لا ريب

Tidak keraguan bhw al Qur'an wahyu Allah Ta'ala dan firmanNya yg diwahyu kpd RasulNya

فيه هدى

Terdapat petunjuk jln menuju kebahagiaan dan kesempurnaan  dunia dan akhirat...

للمتقين

Mereka yg menjaga dirinya dari azab Allah Ta'ala dgn berlaku taat kpdNya; dgn melaksanakan perintahNya dan menjauhi laranganNya...

SOAL JAWAB & PERBINCANGAN

Bagaimana nak menjadi org yg bertaqwa?

Jawapan paling mudah; buat apa yg Allah suruh, tinggal apa yg Allah larang. Berdoa kpd Allah pohon petunjuk...

Nak bertakwa kenalah taat kpd perintah Allah. Mcmn nk taat perintah Allah klu tafsir quran x bljr.
Makanya, org yg btakwa ialah org yg bljr/amal/sebar quran.
Allahualam.

هُدًى وَرَحْمَةً لِلْمُحْسِنِينَ

Menjadi hidayah petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang sedia mengerjakan amal-amal yang baik
31:3

Itulah quran yg dlmnya ada petunjuk jika dipelajari dan suatu rahmat iaitu ganjaran pahala & syurga nika diamalkan. Mereka itu org yg ikhlas dlm amal iaitu beramal dgn amalan yg hak/benar/sahih.

Al-Quran itu adalah petunjuk. Kita mesti faham bahasanya.

Petunjuk itu hendaklah dipelajari. Baru boleh diamal & disebar.
Selagi x bljr, petunjuk duk dlm quran tu lah.

Kena tengok penjelasan ayat seterusnya, ayat 3 surah albaqarah.. dn juga ayat 4.. wa..

Ulama' kata, dlm  al Fatihah, kita pohon hidayah..
Al Baqarah:2 adalah jawapannya.. permohonan diterima...

Tentu ada sbb knp Allah guna "zalika" dan bukan " haza"

Dah bincang... zalika menunjulkan jauh... al kitab itu tinggi kedudukannya...

Allah ta'ala memberitahu bahawa al Q yg diturunkan kpd hamba dan RasulNya merupakan kitab agung ...

Tidak mengandungi keraguan

Atau kemungkinan

Samada ia wahyu Allah ta'ala atau tidak...

Ia adalah mukjizat yg hidayah

Dan hidayah

Dan cahaya

Bg org yg beriman dan bertaqwa

Dgn iman dan taqwa, mereka menuju jalan keselamatan, kebahagiaan dan kesempurnaan...

Pelajaran ayat 2:

mengokohkan iman kod Allah Ta'ala, kpd kitab dan RasulNya.

memotivasi utk menggali petunjuk dari al Q.

penjelasan ttg keutamaan taqwa dan org2 yg bertaqwa.

وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُولَٰئِكَ رَفِيقًا

Dan sesiapa yang taat kepada Allah dan RasulNya, maka mereka akan (ditempatkan di syurga) bersama-sama orang-orang yang telah dikurniakan nikmat oleh Allah kepada mereka, iaitu Nabi-nabi, dan orang-orang Siddiqiin, dan orang-orang yang Syahid, serta orang-orang yang soleh. Dan amatlah eloknya mereka itu menjadi teman rakan (kepada orang-orang yang taat).
An-nisa:69

لَا رَيْبَ ۛ فِيه
Tidak ada keraguan thdp quran.
Dijelaskan dlm ayat berikut;

وَإِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِمَّا نَزَّلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِنْ مِثْلِهِ وَادْعُوا شُهَدَاءَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ

Dan kalau kamu ada menaruh syak tentang apa yang Kami turunkan (Al-Quran) kepada hamba kami (Muhammad), maka cubalah buat dan datangkanlah satu surah yang sebanding dengan Al-Quran itu, dan panggilah orang-orang yang kamu percaya boleh menolong kamu selain dari Allah, jika betul kamu orang-orang yang benar.
2:23

ِ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَىٰ عَبْدِهِ الْكِتَابَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَهُ عِوَجًا ۜ

Segala puji terentu bagi Allah yang telah menurunkan kepada hambaNya (Muhammad), Kitab suci Al-Quran, dan tidak menjadikan padanya sesuatu yang bengkok (terpesong):
18:1

2:1 AL BAQARAH

الم

Alif laam miim.
Surah Al-Baqarah (2:1)

Alif laam miim  huruf mutaqaththi'ah..

Ada 29 surah yg diawali huruf ini.

Pertama , Al Baqarah... Terakhir, surah Nuun

Tidak ada riwayat yg kuat dari nabi saw dlm mentafsir huruf2 tersebut...

Yg lebih hampir kpd kebenaran adalah huruf2 tersebut termasuk ayat2 mutasyabihat..

Yg Allah khusus ilmunya pada DiriNya.

Tafsir:

Allahu A'lam bimuradihi

Allah Ta'ala paling tahu maksudnya..

Kata Al Jazairi,

Hikmah dan faidah nya ada dua :

Faidah Pertama : Orang kafir dahulu paham bahasa arab dan pintar bersyair, mereka tidak mau mendengarkan al-Qur'an karena khawatir mereka akan terpengaruhi oleh al-Qur'an. Allah Subhanahu wa ta'ala menceritakan tentang mereka, firman-Nya :

وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَا تَسْمَعُوا لِهَٰذَا الْقُرْآنِ وَالْغَوْا فِيهِ لَعَلَّكُمْ تَغْلِبُونَ

Dan orang-orang yang kafir berkata: "Janganlah kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan Al Quran ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya, supaya kamu dapat mengalahkan mereka" [Al-Qur'an Surat Fushshilat ayat 26]

Ketika dibacakan surat - surat al-Qur'an yang diawali dengan ayat mutaqaththi'ah ini, akan menarik perhatian mereka agar mau mendengar al-Qur'an. Maka ada diantara mereka mau mendengarkan al-Qur'an dan terpengaruh dengan nya, lalu beriman dan taat. Dan ini adalah merupakan faidah dan hikmah terbesar dalam masalah ini.

Faidah Kedua : Ketika orang - orang kafir dahulu mengingkari kebenaran al-Qur'an sebagai kalam (perkataan) Allah Subhanahu wa ta'ala yang diturunkan kepada Rasul-Nya Muhammad Shallallahu'alaihi wa sallam, melalui malaikat Jibril Alaihissalam, maka dengan munculnya surat dengan diawal ayat - ayat seperti ini, seolah - olah Allah Subhanahu wa ta'ala menantang mereka (orang kafir) : "Sesungguhnya al-Qur'an ini tersusun dari huruf - huruf semacam ini, maka silahkan kalian menyusun kitab atau surat semisal nya. Jika kalian mampu, dan ajaklah penolong - penolong kalian." Hal ini diperkuat dengan penyebutan Al-Qur'an atau Al-Kitab sesudah huruf - huruf mutaqaththi'ah.

SOAL JAWAB & PERBINCANGAN

Apa maksud Huruf2 yg hanya Allah je tau maknanya?

Allah sj yg tahu. Maknanya dlm surah bkenaan ada perkara yg Allah nk beritahu & x perlu kita tahu.
Contoh: surah baqarah; dlmnya ada ayat kursi. Bgmn kursi Allah? Hanya Allah yg tahu.
Yg perlu kita tahi adalah perintah & larangan Allah dlm surah itu.
Allahualam.

Apa maknanya ayat mutasyabihah CR..,?

Makna yg tak jelas

"هُوَ الَّذِي أَنزَلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُّحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ وَأُخَرُ مُتَشَابِهَاتٌ فَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُونَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاءَ الْفِتْنَةِ وَابْتِغَاءَ تَأْوِيلِهِ وَمَا يَعْلَمُ تَأْوِيلَهُ إِلَّا اللَّهُ وَالرَّاسِخُونَ فِي الْعِلْمِ يَقُولُونَ آمَنَّا بِهِ كُلٌّ مِّنْ عِندِ رَبِّنَا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ"
[Al-i-'Imran:7]

Dia lah yang menurunkan kepadamu (wahai Muhammad) Kitab Suci Al-Quran. Sebahagian besar dari Al-Quran itu ialah ayat-ayat "Muhkamaat" (yang tetap, tegas dan nyata maknanya serta jelas maksudnya); ayat-ayat Muhkamaat itu ialah ibu (atau pokok) isi Al-Quran. Dan yang lain lagi ialah ayat-ayat "Mutasyaabihaat" (yang samar-samar, tidak terang maksudnya). Oleh sebab itu (timbulah faham yang berlainan menurut kandungan hati masing-masing) - adapun orang-orang yang ada dalam hatinya kecenderungan ke arah kesesatan, maka mereka selalu menurut apa yang samar-samar dari Al-Quran untuk mencari fitnah dan mencari-cari Takwilnya (memutarkan maksudnya menurut yang disukainya). Padahal tidak ada yang mengetahui Takwilnya (tafsir maksudnya yang sebenar) melainkan Allah. Dan orang-orang yang tetap teguh serta mendalam pengetahuannya dalam ilmu-ilmu agama, berkata:" Kami beriman kepadanya, semuanya itu datangnya dari sisi Tuhan kami" Dan tiadalah yang mengambil pelajaran dan peringatan melainkan orang-orang yang berfikiran.

salam...sy keliru...takwil itu perlu atau tidak?

Ada perkataan/ayat yg tak perlu takwil. Cth ayat/perkataan ttg sifat2 Allah spt Tangan, Ketawa, Duduk. WA.

Salam takwil tu ape?

Assalamualaikum...
Saya tumpang share apa yg saya baca dari blog islamthoughtmengenai tafsir dan takwil, dan saya terjemahkan.

Tafsir berasal dari perkataan fassara yg bermaksud 'utk menerangkan, menjelaskan, mentafsirkan.

Dari segi ulum quran, tafsir bermaksud ilmu di mana Al quran difahami dr segi maksudnya, dan hukum hakamnya di perolehi.

Takwil pulak berasal dari awwala- maksudnya dikembalikan, dirujuk ke makna asal perkataan, untuk mendapat maksud2 dan konotasi perkataan tersebut. Takwil mempunyai 3 makna:

1) memahami perkataan melalui salah satu dari konotasinya, walaupun konotasi tersebut bukan maksud utama perkataan itu digunakan.
2) utk menerangkan perkataan ataupun frasa

3) takwil jg bermaksud kejadian asal

5 pendapat mengenai perbezaan di antara tafsir dan takwil:
1) tafsir digunakan utk menjelaskan perkataan yg mempunyai hanya satu makna.
Sedangkan takwil digunakan dalam memilih salah satu konotasi perkataan yg mempunyai banyak maksud/konotasi

2) At Tabari berpendapat kedua dua tafsir dan takwil adalah sama dari segi maksud

3) Al Maturudi - tafsir digunakan apa bila makna berdasarkan ilmu tertentu, sedangkan apabila berdasarkan ijtihad ia adalah takwil

4) Abu Talib at Tha'labi berpendapat tafsir merupakan maksud literal ayat dan takwil merupakan maksud sebenar di sebalik ayat tersebut.

Contoh: ayat 'Sesungguhnya Tuhan kamu Maha Melihat
Tafsir- Allah tahu apa yg kita lakukan
Takwil- ayat ini memberi amaran supaya kita tidak melakukan dosa atau mengambil ringan perintah Allah

5) tafsir dimaksudkan utk memberi makna individu perkataan, sedangkan takwil memberi makna keseluruhan aa'lam
Pemahaman saya mengenai huruf2 muqatta'ah (huruf2 yg Allah gunakan dipermulaan surah-surah tertentu);

Maksudnya hanya Allah yg tahu maksudnya tanpa takwil--maksudnya hanya Allah yg tahu samada alim laam meem itu ada maksud atau tidak, Dan kita tak perlu mencari2 apa maknanya dan lebih2 lg tak perlu sampai mendalam, sebab sekiranya Allah nak kita tahu, dah tentu Allah sertakan maksudnya samada dlm surah tersebut atau di lain2 ayat/surah, ataupun nabi salla Allahu alaihi wa sallam akan beritahu kita.
Allahu a'lam

Begitu juga dengan dhaat Allah, kita tak blh mentakwilkan bagaimana, kita cuma tahu Allah Maha Besar contohnya dengan cara melihat kebesaran Allah dalam diri kita dan disekeliling kita, pendek kata dlm penciptaanNya

Thursday, August 27, 2015

1:7 Al FATIHAH

Diskusi 07

صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

(yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Surah Al-Fatihah (1:7)

Orang yg diberi nikmat:

1. Para ambia'
2. Sidiqqin
3. Syuhada'
4. Solihin.



Yahudi dan nasrani dan yg sewaktu dgn mereka.
Yahudi diberi taurat, tetapi engkar.
Kita diberi Quran, juga engkar.

Nasrani buat bidaah, puja nabi Isa, tetapi tidak ikut sunnah nabi Isa.
Kita pun serupa.

Yahudi dan nasrani dan yg sewaktu dgn mereka.
Yahudi diberi taurat, tetapi engkar.
Kita diberi Quran, juga engkar.

Nasrani buat bidaah, puja nabi Isa, tetapi tidak ikut sunnah nabi Isa.
Kita pun serupa.



Yahudi dan nasrani itu ahli kitab, mrk diberi kitab taurat dn injil.. mrk yg berpegang dgn injil pd zaman ini juga ahli kitab..

Apakah kita yg diberikn alquran juga ahli kitab? Jawabnya, alquran dibaca dgn sebenar2 bacaan, iaitu direnung dan ditadabur maknanya, supaya kita yg diberikan alquran mengambil iktibar dan menjauhi sikap2 ahli kitab dr kalangan yahudi dan nasrani...

Ulasan

Setelah kita pohon petunjuk untuk diri dan saudara2 seiman, ayat berikutnya menjelaskan maksud jalan yg lurus...
Manhaj yg lurus yg diredhai Allah..

Dan memperoleh syurgaNya..

Itulag agama islam yg berdiri atas landasan iman, ilmu dan amal...


Dan menjauhkan diri dari perbuatan syirik...
Dan maksiat..

Melalui ayat ini, kita mengaku nikmat2 Allah...


Dan kita dianjurkan mengikuti suri tauladan yg baik.

Ayat ini juga merangsang kita utk mengikuti jalan org soleh dan menjauhi jln org yg sesat.




Ibn Kathir membezakan antara golongan yang mendapat nikmat dengan golongan yang tidak, iaitu jalan ahli iman berdasarkan kepada kebenaran ilmu dan beramal dengannya. Sedangkan Yahudi melupuskan amalan dan Nasara pula hilang pedoman ilmu. Justeru layaklah laknat ditimpa ke atas Yahudi dan kesesatan bagi Nasrani. 
Ini kerana golongan yang tahu dan meninggalkan apa yang disuruh selayaknya dimurkai, berlainan dengan yang tidak mengetahui disangkanya benar tetapi bukan sebenarnya, ini adalah sesat.



Dalil maksud golongan yg diberi nikmat.


وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُولَٰئِكَ رَفِيقًا

Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.
Surah An-Nisa' (4:69)





ذَٰلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللَّهِ ۚ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ عَلِيمًا

Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan Allah cukup mengetahui.
Surah An-Nisa' (4:70)

1:6 AL FATIHAH

Diskusi 06

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ

Tunjukilah kami jalan yang lurus,
Surah Al-Fatihah (1:6)

Kita diajar berdoa oleh Allah SWT. Doa paling utama, doa pohon hidayah..

Solat itu maksud doa. Kita berdoa berulang2 kali apabila membaca al fatihah.

Setiap hari kita pohon Allah kurniakan hidayah; jalan org2 yg Allah beri nikmat.

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ

Tunjukilah kami jalan yang lurus,
Surah Al-Fatihah (1:6)

Antara tanda kita ikhlas dlm berdoa, kita jauhi segala dosa atau cepat2 istighfar bila tergelincir.


اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ


Tunjukilah kami jalan yang lurus,

Surah Al-Fatihah (1:6)



Telah diriwayatkan bahwa yang dimaksud dengan sirat ialah Kitabullah alias Al-Qur'an. 


قَالَ ابْنُ أَبِي حَاتِمٍ: حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَرَفَةَ، حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ يَمَانٍ، عَنْ حَمْزَةَ الزَّيَّاتِ، عَنْ سَعْدٍ، وَهُوَ أَبُو الْمُخْتَارِ الطَّائِيُّ، عَنِ ابْنِ أَخِي الْحَارِثِ الْأَعْوَرِ، عَنِ الْحَارِثِ الْأَعْوَرِ، عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "الصِّرَاطُ الْمُسْتَقِيمُ كِتَابُ اللَّهِ"


Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-Hasan ibnu Arafah, telah menceritakan kepadaku Yahya ibnu Yaman, dari Hamzah Az-Zayyat, dari Sa'id (yaitu Ibnul Mukhtar At-Ta'i), dari anak saudaraku Al-Haris Al-A'war, dari Al-Haris Al-A'war sendiri, dari Ali ibnu Abu Talib r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Siratal Mustaqim adalah Kitabullah.

Hal yang sama diriwayatkan pula oleh Ibnu Jarir melalui hadis Hamzah ibnu Habib Az-Zayyat. 

Dalam pembahasan yang lalu —yaitu dalam masalah keutamaan Al-Qur'an— telah disebutkan melalui riwayat Imam Ahmad dan Imam Turmuzi melalui riwayat Al-Haris Al-A'war, dari Ali r.a. secara marfu’, 


"وَهُوَ حَبْلُ اللَّهِ الْمَتِينُ، وَهُوَ الذِّكْرُ الْحَكِيمُ، وَهُوَ الصِّرَاطُ المستقيم"


bahwa Al-Qur'an merupakan tali Allah yang kuat: dia adalah bacaan yang penuh hikmah. juga jalan yang lurus.



Menurut pendapat lain, siratal mustaqim adalah al-islam (agama Islam). Dahhak meriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. yang mengatakan bahwa Malaikat Jibril pernah berkata kepada Nabi Muhammad Saw., "Hai Muhammad, katakanlah. 'Tunjukilah kami jalan yang lurus'." Makna yang dimaksud ialah "berilah kami ilham jalan petunjuk, yaitu agama Allah yang tiada kebengkokan di dalamnya".

Maimun ibnu Mihran meriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. sehubungan dengan firman-Nya:Tunjukilah kami jalan yang lurus. (Al-Fatihah: 6) Bahwa makna yang dimaksud dengan "jalan yang lurus" itu adalah "agama Islam"



Ada makna lain yg lebih tepat selain "tunjuki", iaitu bimbing. Contoh bimbing ialah org yg tdk tahu jalan, minta tolong oeg yg dia jumpa. Tunjuki bermaksud org yg diminta tolong cuma tunjukkan arah, masuk kiri, masuk kanan, kemudian jalan terus. Terpulang kpd si penanya nak ikut atau dia lupa panduan itu. Manakala bimbing bermaksud org yg diminta tolong itu mengambil tangannya, dipimpinnya ke arah jalan yg betul hinggalah sampai ke destinasi. Begitu lah akan arti rahmat dn kasih sayang Allah kpd manusia. WA.



Monday, August 24, 2015

1:5 AL FATIHAH

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.
Surah Al-Fatihah (1:5)

إِيَّاكَ
hanya kepadaMu 
نَعْبُد
ُ  kami menyembah
وَإِيَّاك
َdan hanya kepadaMu 
نَسْتَعِين
kami mohon pertolongan

Penegasan Tauhid

Ayat ini merupakan petanda bahawa Al Fatihah menegaskan perihal ubudiyyah dan tauhidnya. Perlu ditegaskan bahawa Surah Al Fatihah adalah konklusi kepada keseluruhan intipati kitab samawi termasuk Al Quran. Antara intipati penegasannya ialah perihal tauhid. Disini kita melihat perkataan na'budu iaitu istilah kami sembah. Terma ini menjelaskan tauhid Rububiyyah. Tauhid ini adalah membuktikan bahawa alam maya ini mempunyai suatu pencipta dan raja segala raja lantaran adanya 'perhambaan' dan golongan 'hamba' tersebut. Manakala penegasan Uluhiyyah terdapat dengan memerhatikan istilah Iyyaka iaitu membawa maksud 'hanya kepada mu semata-mata'. Klausa ini mematikan hujah bahawa diperbolehkan kita beribadah kepada sesiapa sahaja tanpa mengira siapa tuhan kita. Tauhid ini adalah penyucian fikrah kita daripada pergantungan kepada sesiapa sahaja termasuk;

* Malaikat
* Raja/pemimpin manusia
* Jin Islam
* Haiwan

Nota 5

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.
Surah Al-Fatihah (1:5)

إِيَّاكَ
hanya kepadaMu 
نَعْبُد
ُ  kami menyembah
وَإِيَّاك
َ  dan hanya kepadaMu 
نَسْتَعِين
ُ  kami mohon pertolongan

 

          Mufrodat Ayat

“إِيَّاكَ” (kepada Engkau) maf’ul bih (objek) dari fi’il “نَعْبُدُ” Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya menukil dari qiro’ah 7 dan jumhur dengan mentasydidkan huruf yaa “إِيَّاكَ”, Amr bin Faayid membacanya dengan takhfif (tanpa tasydid) “اِيَا” dan ini syadz, karena artinya adalah sinar matahari. kalimat “إِيَّا” adalah dhomir (kata ganti) munfashil (yang terpisah) untuk manshuub, sehingga huruf Kaaf dalam kalimat tersebut adalah mudhofun ilaihnya yang bermakna “Engkau” yang kembalinya kepada Allah, ini adalah pendapatnya al-Kholiil. Pendapat lainnya adalah ia bukan dhomir, sehingga itu adalah kalimat satu kesatuan yang kembalinya kepada Allah Subhanahu wa Ta’alaa. Ini adalah pendapatnya Imam Al Akhfasy.

Kemudian didahulukannya maf’ul dalam ayat ini memberikan faedah pengkhususan dan pembatasan. Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya berkata :

وَقُدِّمَ الْمَفْعُولُ وَهُوَ {إِيَّاكَ} ، وَكُرِّرَ؛ لِلِاهْتِمَامِ وَالْحَصْرِ، أَيْ: لَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاكَ، وَلَا نَتَوَكَّلُ إِلَّا عَلَيْكَ، وَهَذَا هُوَ كَمَالُ الطَّاعَة

Didahulukannya maf’ul yakni “Iyyaaka” dan diulang lagi, untuk menjadi perhatian dan pembatasan, yakni maknanya : ‘kami tidak beribadah kecuali kepada Engkau dan kami tidak bertawakal kecuali kepada Engkau’. Iniadalah kesempurnaan kataatan.

“نَعْبُدُ” (kami beribadah) adalah fi’il mudhori dan fa’il (pelakunya) adalah dhomir ‘nahnu’ (kami/kita). Ibadah secara bahasa adalah ketaatan dan ketundukkan. Adapun secara istilah didefinisikan dengan apik oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dengan :

اسم جامع لكل ما يحبه الله ويرضاه من الأعمال، والأقوال الظاهرة والباطنة

Suatu nama yang mencakup seluruh apa yang Allah sukai dan ridhoi berupa perbuatan dan ucapan baik yang lahir maupun yang batin.

Imam Ibnul Jauzi dalam tafsirnya mengatakan bahwa makna ibadah ada 3 makna yakni :

Bermakna tauhid, seperti Firman-Nya :

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku” (QS. Adz-Dzaariyaat : 56).

Imam Bukhori dalam kitab shahihnya membawakan judul bab untuk penafsiran surat adz-Dzaariyaat dengan :

( إِلاَّ لِيَعْبُدُونِ ) مَا خَلَقْتُ أَهْلَ السَّعَادَةِ مِنْ أَهْلِ الْفَرِيقَيْنِ إِلاَّ لِيُوَحِّدُونِ

{melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku}  yakni tidak aku ciptakan ahlu sa’aadah dari bangsa jin dan manusia, kecuali agar mereka mentauhidkanku.

Kemudian Al Hafidz Ibnu Hajar menjelaskan dalam“Fathul Bari” siapakah yang menafsirkannya dengan seperti itu, kata beliau :

هُوَ قَوْل الْفَرَّاء ، وَنَصَرَهُ اِبْن قُتَيْبَة فِي ” مُشْكِل الْقُرْآن “

Ini adalah ucapan al-Farraa’, lalu disebarkan oleh Ibnu Qutaibah dalam “Musykilul Qur’an”.

Imam Ibnul Jauzi mengatakan bahwa penafsiran ini diriwayatkan dari Ali bin Abi Tholib dan Ibnu Abbas Rodhiyallahu ‘anhumaa.

Bermakna ketaatan, seperti Firman Allah Subhanahu wa Ta’alaa :

لَا تَعْبُدُوا الشَّيْطَانَ

“supaya kamu tidak mentaati syaitan” (QS. Yasin : 60).

Bermakna doa, seperti Firman-Nya :

إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي

“Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari berdoa kepada-Ku” (QS. Ghoofir : 60).

Maka makna kami tidak beribadah kecuali hanya kepada Allah, mencakup ketiga makna ini dan makna-makna lainnya yang bermuara kepada penghambaan kepada Allah.

إِيَّاكَ” (kepada Engkau) yang kedua sebagai maf’ul bih (objek) dari fi’il “نَسْتَعِينُ”. Dan telah disinggung sebelumnya faedah pengulangan kalimat “iyyaka” tersebut. Imam Ibnu ‘Ajiibah menjelaskan dalam tafsirnya :

وكرّر الضمير ولم يقل : إياك نعبد ونستعين؛ لأن إظهارَه أبلغ في إظهار الاعتماد على الله ، وأقطعُ في إحضار التعلق بالله والإقبال على الله وأمدحُ

Mengulangi dhomir (kalimat iyyaka) sehingga tidak mengatakan : “iyyaka na’budu wa nasta’iin”, karena dengan menampakkannya

Poin diskusi 5

Hikmah didahulukan ibadah daripada meminta tolong ialah:

- Ibadah adalah hak Allah, sedangkan meminta tolong adalah permintaan mereka.
- Doa yang didahulukan dengan ibadah amat mustajab, seperti doa orang berbuka puasa ketika berbuka adalah mustajab kerana ia dilakukan selepas beribadah, iaitu ibadah puasa.
- Ibadah merupakan amanah yang besar yang dipikul oleh manusia, meminta tolong kepada Allah nescaya Allah menolongnya sehingga dapat ditunaikan hak ibadah dan dapat keluar daripada kezaliman dan kejahilan.
- Konsep ibadah merupakan asal matlamat ciptaan jin dan manusia, justeru perlaksanaannya dengan meminta doa dan meminta pertolongan kepada Allah hingga akhir hayat.